This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 20 Maret 2013

Mesin Diesel

Cara Kerja Mesin Diesel

Fungsi dasar
Sama seperti mesin bensin konvensional, motor diesel mesin pembakaran internal yang mengubah bahan bakar untuk energi mekanik yang dapat bergerak piston naik dan turun di dalam mesin. Piston yang terhubung ke poros mesin yang mengubah gerakan linear piston menjadi sebuah rotasi yang mendorong kendaraan roda. Kedua jenis mesin memerlukan sedikit ledakan (pembakaran) dari campuran bahan bakar dan di luar oksigen untuk melepaskan energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil ke depan.
Perbedaan antara Diesel dan Motor Bensin
Perbedaan utama antara kedua jenis mesin adalah proses melalui mana pembakaran internal ini terjadi. Mesin konvensional memerlukan busi sebagai sarana untuk membakar bahan bakar. Mesin diesel menggunakan suhu yang lebih tinggi untuk menciptakan udara yang lebih tinggi kompresi yang menyebabkan bahan bakar untuk membakar dengan sendirinya tanpa bantuan busi. 

Cara Kerja
Gas memanas saat dikompresi, dan ini adalah prinsip mesin diesel mengandalkan dalam penggunaan energi. Pada langkah pertama dari proses, mesin diesel membawa udara ke dalam silinder ketika piston bergerak pergi ke ruang yang jelas untuk itu. Ketika piston kembali ke katup intake, itu memampatkan udara itu hanya dibawa masuk dan memanaskan itu pada waktu yang sama. Bahan bakar kemudian disuntikkan di bawah tekanan tinggi serta piston mencapai akhir dari kompresi. Suhu tinggi membakar udara bahan bakar, yang menyebabkan gas dalam ruang untuk secara cepat memperluas dan memaksa piston kembali. Ketika itu datang kembali, ia mendorong digunakan gas keluar dari silinder dan intake napas lagi udara segar untuk mengulangi proses lagi. 



Keuntungan dan Kerugian
Mesin diesel bisa jauh lebih kuat daripada mesin bensin konvensional, itulah sebabnya mengapa mesin diesel digunakan untuk kendaraan besar seperti semi-truk. Mesin bisa sangat efisien bahan bakar ketika menjalankan dengan benar, sampai 15% lebih efisien dibandingkan mesin bensin biasa. Bahan bakar diesel dapat mulai untuk membekukan dalam mesin dalam cuaca dingin dan mengarah pada suatu kondisi yang disebut “waxing” di mana ia mulai membentuk kristal dalam mesin dan saluran bahan bakar. Karena mesin diesel sangat bergantung pada panas dan kompresi untuk menghasilkan kekuasaan mereka, mereka dapat menjadi sulit untuk memulai dalam cuaca dingin. Pemanas telah dibangun ke mereka dalam beberapa tahun terakhir untuk membantu memecahkan masalah ini, dan bahan bakar aditif dapat membantu mencegah waxing. Salah satu serangan terbesar terhadap penggunaan mesin diesel tetap jumlah yang lebih besar emisi itu menciptakan selama operasi, terutama nitrogen oksida dan emisi hidrokarbon terbakar.

www.ahmadfahrudintkr.blogspot.com

Senin, 18 Maret 2013

FUNGSI BAGIAN-BAGIAN MESIN

Mesin

Karburator (Carburetor)

Komponen ini berfungsi sebagai pencampuran bahan bakar dengan oksigen. Karburator terbagi atas dua jenis utama; karburator duduk (down draft) dan karburator tidur (side draft). Posisi karburator berada pada sisi blok silinder di atas intake manifold.

Injector

Pada mobil masa kini komponen karburator digantikan injector. Prinsip kerjanya masih sama, sebagai penyuntik bahan bakar ke ruang bakar. Hanya, proses penyuntikan bahan bakar yang dilakukan injector tidak lagi dipicu tuas pengikat seperti pada karburator. Pada injector, besarnya suplai bahan bakar yang disuntik ke ruang bakar diatur dengan computer. Hal ini membuat perbandingan udara dan bahan bakar menjadi lebih proporsional sesuai kebutuhan performa mesin. Posisi injector sama dengan seperti karburator, di samping blok silinder, tepat berada di atas intake manifold.

Pompa Bensin

Komponen ini sering disebut membrane- bila digerakkan secara mekanik atau rotak, bila digerakkan secara elektrik. Komponen ini berfungsi sebagai pemompa bahan bakar dari tangki sebelum masuk ke karburator atau injector. Posisi pompa bensin menempel dekat karburator atau injector.

Intake Manifold

Dalam alih bahasa teknis komponen ini lazim disebut saluran masuk. Fungsi intake manifold pada mesin injeksi mengantarkan udara. Sementara pada mesin karburator perannya sebagai penghantar udara yang bercampur kabut BBM. Bentuk intake manifold berupa pipa tabung. Jumlahnya bergantung silinder (mesin 4 silinder mempunyai empat intake manifold). Sebagai catatan, di titik pertemuan intake manifold terdapat dudukan karburator.

Knalpot

Knalpot merupakan erosi kata dari Canal Port. Knalpot atau Canal Port terbagi atas tiga komponen utama, header(pipa saluran yang menempel pada blok mesin), muffler (tabung penyaring di tengah pipa Canal Port di bawah bodi), dan tail pipe (pipa ujung Canal Port). Canal Port berfungsi utama sebagai pembuang sisa bahan bakar. Kebocoran pada Canal Port mengakibatkan performa mesin bisa terhambat.

Busi (Spark Plugs)

Piranti ini bertugas sebagai pemantik api di dalam ruang bakar. Pada mobil modern, kinerja busi dikontrol CDI (Capacitor Discharge Ignition). Sedangkan pada mobil-mobil lama proses pengapian dikontrol platina. Arus listrik yang diubah busi menjadi percikan api berasal dari coil yang didistribusikan distributor melalui Kabel busi.

Distributor

Distributor memiliki kapasitas layaknya generator pembangkit tegangan listrik. Rotor yang berada di dalam distributor digerakkan oleh camshaft atau jackshaft. Sementara pada mesin horizontal, pergerakan rotor berasal dari bagian belakang overhead camshaft. Pada mesin berkonfigurasi V atau horizontal opposed (boxer), posisi distributor mengarah vertical, atau sedikit miring.

Koil

Koil punya peran layaknya batu battery. Susunan dalam coil hampir mirip dengan batu battery. Hanya sedikit lebih kompleks, seperti terdapat iron core, kumparan pada kedua sisi iron core (secondary winding), dan kutub positif (+) serta negatif (-). Tegangan listrik yang dihasilkan kumparan (lilitan kawat tembaga) berasal dari setrum accu. Dari koil tegangan listrik kemudian disalurkan ke distributor yang kemudian oleh Kabel-kabel businya disebarkan kembali ke tiap-tiap busi.

Radiator

Komponen berbentuk kotak ini berdiri di depan blok mesin. Di belakang grille depan. Radiator perlu diisi air karena berfungsi sebagai pendingin mesin. Kipas yang berada di radiator berguna menghisap udara dari luar agar masuk ke kisi-kisi radiator.

Saringan Udara (Air Filter)

Paling mudah mengetahui posisi saringan udara karena posisinya berada di atas blok mesin. Terdapat corong udara di saringan udara. Sementara di dalam saringan udara terdapat sekat-sekat berupa filter. Filter udara inilah yang biasa dibersihkan agar pasokan udara ke karburator pada mesin injection langsung masuk ruang bakar lebih bersih.

Transmisi

Tuas Transmisi

Tuas transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat percepatan laju mobil. Posisi tuas perpindahan gear ini berada pada center console, atau dihimpit kedua bangku depan. Meski begitu, pada beberapa mobil ada yang menaruhnya di belakang lingkar kemudi. Cara mengoperasikan tuas transmisi model manual tentu berbeda dengan otomatis.

Transmisi Manual

Sistem operasional transmisi model manual mengandalkan plat kopling sebagai pengatur kecepatan putaran mesin pada flywheel dengan poros transmisi.

Transmisi Otomatis

Prinsip kerjanya hampir sama dengan manual. Hanya pergerakan plat kopling dikendalikan torque converter secara hidrolik, dibantu oli ATF (Automatic Fluid Transmission).

Kopling (Clutch)

Komponen kopling berbentuk piringan. Materialnya terbuat dari asbes atau komposit. Mekanisme kerja kopling dipicu pegas sebagai pemisah putaran mesin sementara sebelum gear transmisi berpindah.

Rumah Kopling atau Dekrup (Clutch Cover)

Bentuknya menyerupai cetakan kue bolu. Di depan rumah kopling terdapat sebilah komponen berbentuk cakram dengan pilah-pilah plat menyerupai pancaran sinar matahari (spring finger). Di dalam rumah kopling juga bersembunyi plat Kopling. Adapun fungsi spring finger untuk membantu pegas kopling saat pedal kopling dipijak.

Diafragma

Kebanyakan mekanik menyebutnya sebagai “drek laher”. Piranti ini bertugas menjaga putaran transmisi agar seirama dengan putaran mesin supaya tenaga mesin tersalurkan dengan baik. Pada diafragma terdapat pula bandul dan penyesuai jarak kopling dengan flywheel.

Synchromesh

Terdiri dari susunan roda gear. Komponen ini bertugas memindahkan jalur roda gear ketika pergantian tingkat percepatan (pindah gear) Synchromesh terdapat di dalam gear box terendam oli.

Kabel Kopling (Cable Operated Clutch)

Fungsi Kabel kopling menarik bandul kopling (release rork), sehingga secara mekanisme plat kopling tertekan, Kabel plat kopling bisa dilihat di belakang pedal kopling. Pada beberapa mobil-mobil terbaru, system Kabel kopling diganti selang dengan mekanisme hidrolik.

Tiptronic

Sistem transmisi model baru di mana transmisi manual dan otomatis digabungkan menjadi satu. Kerusakan pada system triptronic kebanyakan berasal dari system computer.

Sequential

Model transmisi dengan metode perpindahan tingkat percepatan berurutan ke depan. Lazimnya di aplikasi pada mobil-mobil sport.

Kemudi

Tie Rod

Fungsi tie rod untuk menggeser arah roda. Secara mekanis pergerakan didorong putaran lingkar kemudi. Posisi tie rod berada di belakang roda dekat lengan ayun (wishbone). Secara fisik bentuknya seperti pipa besi dengan salah satu ujungnya terhubung dengan ball joint. Bila arah roda sudah tidak sesuai dengan pergerakan lingkar kemudi permasalahan utama terletak pada tie rod. Susunan tie rod set berupa tie rod dan long tie rod.

Balljoint

Bisa dikatakan punya fungsi sebagai engsel pergeseran roda depan. Bagian ini mudah mengalami kerusakan apabila velg serta roda diganti di luar ketentuan teknis masing-masing mobil.

Power-Assisted Steering (Powersteering)

Peran powersteering untuk meringankan putaran lingkar kemudi yang menggerakkan arah roda, terutama ketika mobil sedang maneuver lambat atau saat parker. Bila lingkar kemudi berat digerakkan, kemungkinan mengalami kebocoran, sehingga tekanan oli di dalamnya melemah.

Rack & Pinion

Rack adalah roda vertical yang terhubung langsung dengan poros stir. Adapun pinion merupakan gear horizontal pada poros penarik roda arah roda. Kedua komponen itu berada di dalam rumah stir (steering housing). Kerusakan rack and pinion mengakibatkan kemudi sulit digerakkan.

Gigi Cacing (Worm Gear)

Karena bentuk melingkar menyerupai cacing, maka worm gear kerap disebut dengan gigi cacing. Posisi worm gear berada pada poros setir. Adapun fungsinya sebagai pendukung kinerja rack and pinion. Worm steering juga berfungsi untuk membatasi pergeseran arah roda.

Rem

Rem Tromol (Drum Brake)

Rem tromol memiliki cover berbentuk seperti cetakan kue bolu. Di dalam cover tromol terdapat sepasang sepatu rem (brake shoe) Mekanisme penghentian roda dilakukan dengan mengembangkan kedua brake shoe, sehingga menghimpit dinding bagian dalam cover tromol. Adapun komponen yang memicu mengembangnya kedua brake shoe, yaitu putaran batang pengungkit (brake shoe floating cam). Pada intinya, gaya menghimpit rem tromol dipicu gerak hidrolik atau pneumatic. Umumnya rem tromol diaplikasikan pada kedua roda bagian belakang.

Rem Cakram (Disc Brake)

Seperti sebutannya, rem cakram ditandai dengan lempengan besi berbentuk piringan atau cakram. Fungsi cakram sama seperti tromol, yaitu bagian yang dihimpit. Adapun piranti yang menghimpit cakram disebut brake pad. Brake pad bekerja karena dorongan oli secara hidrolik dari brake caliper. Pada intinya, gaya menghimpit rem cakram dipicu gerak hidrolik atau pneumatic. Rem cakram kebanyakan diaplikasikan pada kedua roda bagian depan.

Brake Pad dan Brake Shoes

Brake pad merupakan kampas rem bagian depan yang digunakan untuk menghimpit cakram. Brake shoes adalah kampas rem yang dipakai untuk menekan dinding bagian dalam tromol. Material kampas rem terbuat dari metal komposit atau karbon. Suara berdecit dari partikel debu metal yang berada di permukaan kampas rem.

Master Rem

Master tem adalah komponen paling vital pada rem. Pada rem model tromol fungsi master rem mendorong secara hidrolik brake shoe floating cam agar mengungkit kedua brake shoe. Sementara pada rem model cakram fungsinya menekan minyak rem agar masuk ke brake kaliper. Pergerakan master rem juga dipicu tekanan minyak rem secara hidrolik dari booster rem. Kerusakan master rem mengakibatkan rem tidak berfungsi. Posisi master rem dapat dilihat di balik roda.

Booster Rem

Bentuknya seperti tabung dan diletakkan di dalam kap mesin, menempel pada firewall (dinding pembatas ruang mesin dan kabin). Komponen utamanya terdiri dari karet rem (rubber seal) dan piston utama (main piston). Fungsi booster rem sebagai pemompa minyak rem ke master rem. Kerusakan pada piston booster rem mengakibatkan suplai minyak rem ke master rem terhambat, sehingga cengkeraman rem akan melemah dan pijakan pada pedal rem cenderung berat (bila rubber seal sobek ataupun mengeras.

ABS (Antilock Braking System)

ABS dibuat untuk mencegah roda mengunci saat pengereman. Pada system ABS terdapat pompa rem tambahkan yang dikontrol secara elektromekanik. Fungsi pompa rem tambahan itu adalah mengatur distribusi tekanan hidrolik dan volume minyak rem ke master rem. Komponen pompa ABS berada di antara booster rem dan master rem, menempel pada firewall.

EBD (Electronic Brake Distributor)

Fungsi EBD adalah membagi porsi pengereman pada tiap-tiap roda sesuai kebutuhan pada kondisi jalan serta kecepatan laju mobil. Cara kerjanya hampir sama dengan ABS. Hanya, perangkat EBD dilengkapi sensor tambahan guna mengontrol bobot pengereman yang dibutuhkan tiap-tiap roda. Komponen EBD berada pada master rem di masing-masing roda.

Caliper

Terbagi atas tiga bagian utama, seal rem, piston dan bodi. Seal berfungsi mencegah minyak merembes ke brake pad. Piston bertugas mendorong kampas rem agar mengembang (pada system tem tromol) ataupun menjepit (pada system rem cakram). Letak piston di dalam bodi master rem. Untuk satu master rem terdiri dari dua piston atau lebih. Jumlahnya bergantung Seberapa banyak kampas rem yang digunakan. Bila piston berkarat dapat mengakibatkan kampas rem mengunci. Akibatnya, kampas rem akan menempel terus pada tromol atau cakram.

Bleed Crew

Blew crew merupakan baut berongga pada master rem untuk membuang angin. Masuknya angin di dalam master rem akibat pengaruh gelembung-gelembung udara saat minyak rem dituangkan ke dalam tabung reservoir. Pada mobil tertentu, terdapat sensor indicator guna menginformasikan besarnya tekanan minyak rem (fluid pressure). Sensor akan menghidupkan lampu pada panel instrument ketika tekanan minyak rem tidak sesuai.

Rem Tangan (Hand Brake)

Mekanisme rem tangan terpisah dari system rem utama. Seluruh porsi pengeremannya diberikan untuk roda belakang. Pergerakan rem tangan dipicu Kabel sebagai penarik secondary piston rem bagian belakang. Pada pangkal tuas rem tangan terdapat plat bulat bergerigi untuk mengatur jarak tarikan rem yang lebih ideal (high adjuster plate).

CARA KERJA MESIN

Cara Kerja Mesin Mobil

Bila kita melihat sejarah ditemukannya mobil dimana saat itu, tahun 1885, sorang Insinyur dari Jerman, Karl Benz, menemukan sebuah konsep sederhana dari sebuah mobil. Sebenarnya apa definisi dari mobil itu sendiri? Tentu jawaban tidak sekedar: mobil adalah sebuah benda yang terbuat dari metal dengan roda pada setiap sudutnya. Namun secara lebih spesifik bisa dijelaskan bahwa mobil adalah sebuah energi konverter; sebuah mesin yang melepaskan energi yang terkunci dalam bahan bakar, seperti bensin atau solar, dan mengubahnya menjadi sebuah energi mekanik untuk menggerakkan roda dan gigi. Begitulah penjelasan singkat mengenai cara kerja mesin mobil.
 
Saat kita membuka kap mobil kita dan mencoba mencari tahu apa yang terjadi di situ, maka kita akan menemukan sebuah mesin besar yang begitu kompleks lengkap dengan kabel disana sini. Bagi orang awam pasti akan merasa kesulitan untuk memahami bagaimana cara kerja mesin mobil. Berikut ini akan dijelaskan secara singkat cara kerja mesin mobil sehingga  bisa menambah pengetahuan kita di bidang otomotif:
 
CARA KERJA MESIN MOBIL:
 
1. INTAKE
 
 
 
 
Piston (bagian yang berwarna hijau) ditarik ke bawah di dalam bagian silinder (bagian yang berwarna abu - abu) oleh crankshaft (lingkaran yang berwarna merah). Biasanya mobil akan bergerak dalam waktu yang lama, jadi crankshaft akan selalu bergerak. Bagian katup yang berwana hitam akan terbuka sehingga bahan bakar dan udara (dari pipa biru) akan bercampur di dalam silinder melalui pipa yang berwarna merah.
 
 
2. COMPRESSION
 
 
 
 
Katup pada saluran masuk akan ditutup. Piston bergerak kembali di dalam silinder dan meremas (kompres) campuran bahan bakar dan udara sehingga akan membuat campuran tersebut menjadi mudah terbakar. Ketika piston mencapai bagian atas silinder, maka steker pemicu (bagian yang berwarna coklat) akan terbakar.
 
 
 
3. POWER
 
 
 
 
Percikan hasil pembakaran campuran bahan bakar dan udara akan menyebabkan ledakan mini. Bahan bakar yang terbakar akan menghasilkan gas panas yang akan mendorong piston ke bawah. Energi yang dilepaskan oleh bahan bakar inilah yang akan menjadi tenaga bagi crankshaft.
 
 
4. EXHAUST
 
 
 
Katup pada saluran keluar (yang berwarna hitam) akan terbuka. Bagian crankshaft akan terus berputar dan akan memaksa piston untuk kembali menuju ke bagian silinder untuk kedua kalinya. Ini mrupakan proses pembuangan gas (yang dihasilkan ketika bahan bakar terbakar) melalui outlet knalpot (pipa yang berwarna biru) 
http://www.youtube.com/watch?feature=player_embedded&v=FfTX88Sv4I8

Minggu, 10 Maret 2013

MESIN INJEKSI


mesin injeksI


Uraian Materi 1.

Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi pada motor diesel putaran tinggi (1922 _ 1927), maka dimulailah percobaan-percobaan untuk menerapkan pompa injeksi tersebut pada motor bensin. Pada mulanya pompa injeksi motor bensin dicoba, bensin langsung disemprotkan ke ruang bakar seperti motor diesel, namun timbul kesulitan saat motor dihidupkan pada kondisi dingin karena bensin sukar menguap pada suhu rendah dan akibatnya bensin akan mengalir keruang poros engkol dan bercampur dengan oli. Untuk mengatasi hal ini, maka penyemprotan bensin dilakukan pada saluran isap (intake manifold), hal ini pun bukan tidak bermasalah karena elemen pompa harus diberi pelumasan sendiri mengingat bensin tidak dapat melumasi elemen pompa seperti solar. Para ahli konstruksi terus berusaha merancang suatu sistem injeksi yang berbeda dari sistem-sistem terdahulu (tanpa memakai pompa injeksi seperti motor diesel).
Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu, para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas.. Karena merupakan komponen penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota memberi nama Electronic Fuel Injection (EFI), Suzuki menambahkan kata petrol menjadi Electronic Petrol Fuel Injection (EPFI), Mitsubishi menamainya Multi Point Fuel Injection (MPFI), Honda dengan Programmed Fuel Injection (PGM-FI), sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.
Uraian materi 2.

Sejak 1 Januari 2007, industri otomotif Indonesia memasuki babak baru dalam soal teknologi mesin dan pembuangan gas bekas (emisi gas buang) yang ramah lingkungan. Secara resmi pemerintah memberlakukan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup (LH) Nomor 141/2003 tentang Standar Emisi Euro 2. Peraturan ini berlaku untuk kendaraan produksi terbaru atau yang sedang diproduksi (current production). Baik untuk mesin kendaraan roda empat maupun roda dua.
Untuk mengadopsi standar Euro 2 memang mutlak diperlukan beberapa perubahan teknologi. Yang paling utama adalah pemasangan catalytic converter (CC) sebagai peredam emisi gas buang dan teknologi pasokan bahan bakar injeksi. Gambar Dibawah ini merupakan mobil produk 2007 yang telah menggunakan system injeksi
Teknologi injeksi merupakan teknologi yang tepat untuk menggantikan karburator. Ini bisa dilihat dari kondisi sisa pembakaran yang dihasilkan mesin injeksi. Salah satu perbandingan adalah berdasarkan data standar batas baku mutu emisi yang dikeluarkan pemerintah provinsi DKI Jakarta, Februari 2006. Berdasarkan standar tersebut, mobil karburator buatan 1986-1996 memiliki batas CO sebesar 3,5% dan HC 800 ppm. Sedangkan untuk mobil dengan sistem injeksi periode tahun yang sama memiliki kadar CO 3% dan HC 600 ppm.
Uraian Materi 3
3.1. Proses pencampuran udara dan bahan bakar (bensin)
Bahan bakar (bensin) yang dimasukan ke dalam ruang bakar harus dalam kondisi mudah terbakar, agar dapat menghasilkan efesiensi tenaga yang maksimal. Campuran yang belum sempurna akan sulit terbakar, bila tidak dalam bentuk gas yang homogen. Bensin tidak dapat terbakar tanpa udara, harus dicampur dengan udara dalam takaran yang tepat. Perbandingan campuran udara dan bensin sangat dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar. Perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk volume atau berat dari bagian udara dan bensin. Bensin harus dapat terbakar seluruhnya agar menghasilkan tenaga yang besar pada mesin dan meminimalkan tingkat emisi gas buang.
Air Fuel Ratio (AFR)
Air Fuel Ratio adalah faktor yang mempengaruhi kesempurnaan proses pembakaran di dalam ruang bakar. Merupakan komposisi campuran bensin dan udara . Idealnya AFR bernilai 14,7 . Artinya campuran terdiri dari 1 bensin berbanding 14,7 udara atau disebut dengan istilah Stoichiometry. Pada tabel 1 dapat dilihat pengaruh AFR terhadap kinerja motor bensin
Pemakaian udara yang tidak stoikiometris, dikenal istilah Equivalent Ratio (ER). Equivalent Ratio (ER) adalah perbandingan antara jumlah (bahan bakar/ udara) yang digunakan dan jumlah (bahan bakar/ udara) stoikiometris. (Sumber: Wisnu Arya Wardana, 2001: 38)
Dengan demikian maka:
ER (lamda) = 1, berarti reaksi stoikiometris tetap sama dengan harga AFR ideal.
ER(lamda) 1,berarti pemakaian udara lebih dari keperluan reaksi stoikiometris (campuran miskin)
Pada umumnya perbandingan udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan perbandingan berat udara dengan berat bahan bakar. Perbandingan udara dan bahan bakar yang sempurna atau air fuel ratio (AFR) adalah 14,7 : 1, yaitu 14,7 udara berbanding 1 bensin.Tetapi pada praktiknya, mesin membutuhkan campuran udara dan bahan bakar dalam perbandingan yang berbeda-beda. Ini bergantung pada temperatur, kecepatan mesin dan kondisi lainnya. Pada tabel 2 adalah perbandingan campuran udara dan bensin secara teoritis yang dibutuhkan mesin sesuai kondisi kerja.
AIR-FUEL RATIO (AFR)
Saat start temperatur 0 Celsius
1 : 1
Saat start temperatur 20 Celsius
5 : 1
Idling
11 : 1
Putaran lambat
12-13 : 1
akselerasi
8 : 1
Putaran Max (beban penuh)
12-13 : 1
Pemakaian ekonomis
16-18 : 1
3.2. Metoda Pencampuran Pada Karburator.
Prinsip kerja karburator sama dengan prinsip kerja semprotan serangga, yaitu ketika udara ditekan, maka cairan yang berada dalam tabung akan terisap dan bersama-sama dengan udara terkarburasi (tercampur) keluar berupa gas. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang dipersempit (venturi) mempunyai kecepatan aliran udara yang tinggi. Jika pada daerah venturi dihubungkan dengan saluran bahan bakar, maka bahan bakar akan terhisap keluar bersama dengan udara menjadi gas.
Jumlah gas yang dihisap oleh mesin tergantung dari besar kecilnya kevakuman pada venturi yang diatur oleh besar kecilnya pembukaan throttle valve, juga ditentukan oleh besar kecilnya diameter saluran dari ruang bahan bakar sampai dengan venturi. Prinsip kerja karburator dapat dilihat pada gambar 2.
3.2.1. Metoda Pencampuran pada berbagai kondisi kerja karburator dan injeksi
Antara karburator dengan injeksi sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu memberikan campuran udara dan bensin dalam jumlah yang tepat sesuai dengan tuntutan kondisi kerja mesin, namun metoda pencampurannya yang berbeda. Perbedaan keduanya antara lain :
a. Perbandingan metoda campuran
Pada mesin karburator campuran udara dan bensin masuk ke dalam ruang bakar karena adanya kevakuman yang dihasilkan oleh torak pada proses langkah isap, sedangkan pada mesin injeksi (epi), bensin disemprotkan bukan berdasarkan kevakuman pada intake manifold melainkan karena adanya respon terhadap suatu sinyal listrik dari computer ke injektor.
b. Saat mesin mulai berputar (starting)
Pada mesin karburator, prosedur menghidupkan mesin saat kondisi dingin adalah dengan mngaktifkan choke valve untuk menghambat masuknya udara sehingga memperkaya campuran. Setelah mesin hidup choke valve dikembalikan untuk mencegah campuran kaya., sedangkan pada mesin injeksi pada saat temperatur mesin masih dingin akan dideteksi oleh sensor yang memberikan input pada komputer untuk mengaktifkan colt start injector atau mengaktifkan semua injektor selama mesin starting untuk memperkaya campuran.
c. Saat Akselerasi (Percepatan)
Pada mesin karburasi, pompa percepatan yang akan memberikan tambahan suplai bensin melalui pompa nozzle saat pedal gas diinjak secara mendadak, sedangkan pada mesin injeksi computer akan mendeteksi adanya bukaan throttle secara tiba-tiba, diikuti dengan berubahnya aliran udara atau kevacuman pada intake manifold, maka komputer akan mengirim sinyal ke semua injektor untuk bekerja secara bersamaan.
d. Saat Putaran Mesin Tinggi (high power output)
Pada mesin karburator power sistem akan bekerja untuk memperkaya campuran dengan memberikan suplai bensin ke tabung pencampuran dan bersama-sama main jet menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar, sedangkan pada mesin injeksi, saat throttle valve terbuka semakin lebar, komputer akan mengkombinasikan dengan aliran udara masuk atau tingkat kevacuman di intake manifold untuk menghitung besarnya beban.Computer akan mengirim sinyal ke injektor untuk merubah lamanya waktu injector terbuka (injection pulse width), untuk memperkaya campuran.
3.3. Keunggulan Mesin Injeksi.
Beberapa keunggulan mesin injeksi jika dibandingkan dengan mesin karburasi antara lain Menyempurnakan atomisasi (bahan bakar memaksa masuk ke saluran isap untuk membantu memecahkan bahan bakar saat disemprotkan yang akan menyempurnakan campuran)
1.
Distribusi bahan bakar yang lebih baik (campuran udara-bahan bakar disuplai dalam jumlah yang sama ke masing-masing silinder).
2.
Putaran stasioner lebih lembut (campuran bahan bakar-udara yang lebih tepat, atomisasi yang rendah).
3.
Irit (efesiensi tinggi oleh karena takaran campuran udara-bahan bakar yang lebih tepat, atomisasi, distribusi dan adanya system pemutus bahan bakar).
4.
Emisi gas buang rendah (ketepatan takaran/campuran udara-bahan bakar yang menjadikan pembakaran sempurna sehingga emisi gas buang dapat dieliminir).
5.
Lebih baik saat dioperasikan pada semua kondisi temperatur (adanya sensor yang mendeteksi temperatur menjadikan pengontrolan penginjeksian lebih baik).
6.
Meningkatkan (momen putar) tenaga mesin (ketepatan campuran pada masing-masing silinder dan aliran udara yang ditingkatkan dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar).
7.
Daya maksimum lebih besar ( konstruksi saluran masuk dan saluran buang lebih baik, tekanan kompresi).

Jumat, 08 Maret 2013

KOPLING

Sistem Kopling

Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas disini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin.

Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).

CARA KERJA KOPLING


Sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.

Berikut ini komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.


Cara Kerja :
 Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.


Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.

Ketika kaki menginjak pedal kopling :
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.


Masalah Kopling

Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :

* Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.

* Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.

* Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.

* Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).

* Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.



TRANSMISI

Sistem Transmisi Manual

Um di bawah ini mentuk memahami ide dasar di balik transmisi standar, diagranunjukkan kecepatan transmisi ini sangat sederhana :


*Batang hijau berasal dari mesin melalui kopling. Batang hijau dan hijau gear terhubung sebagai satu kesatuan. (Kopling adalah perangkat yang memungkinkan Anda menghubungkan dan melepaskan mesin dan transmisi Ketika Anda mendorong di pedal kopling, mesin dan transmisi terputus sehingga mesin dapat berjalan bahkan jika mobil masih berdiri.. Bila Anda melepas pedal kopling, mesin dan poros hijau secara langsung terhubung satu sama lain. Poros hijau dan putar roda gigi pada rpm yang sama dengan mesin.)
* Batang merah dan roda gigi yang disebut layshaft. Ini juga dihubungkan sebagai sebuah kesatuan, sehingga seluruh roda gigi pada layshaft dan spin layshaft sendiri sebagai satu unit. Batang hijau dan batang merah secara langsung dihubungkan melalui roda gigi menyatu sehingga jika poros hijau berputar, begitu juga batang merah. Dengan cara ini, layshaft menerima kekuasaan langsung dari mesin ketika kopling bergerak.
* Poros kuning adalah poros splined yang menghubungkan langsung ke poros drive melalui diferensial ke roda drive dari mobil. Jika roda yang berputar, batang kuning berputar.
* Gigi biru naik pada bantalan, sehingga mereka berputar pada poros kuning. Jika mesin dimatikan tapi mobil meluncur, batang kuning bisa berubah di dalam roda gigi biru sementara gigi biru dan layshaft adalah bergerak.
* Tujuan kerah tersebut adalah untuk menghubungkan salah satu dari dua roda gigi biru ke poros gardan kuning. Collar terhubung, melalui splines, langsung ke poros kuning dan berputar dengan poros kuning. Namun, kerah dapat geser kiri atau kanan sepanjang poros kuning untuk melibatkan salah satu dari roda gigi biru. Gigi pada leher, yang disebut gigi anjing, masuk ke dalam lubang pada sisi roda gigi biru untuk melibatkan mereka.
Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Anda pindah ke gigi satu.
Pertama Aksesoris



Gambar di samping menunjukkan bagaimana, kapan bergeser ke gigi pertama, kerah melibatkan gigi biru di sebelah kanan.
Dalam gambar ini, batang hijau dari mesin mengubah layshaft, yang mengubah gigi biru di sebelah kanan. gigi ini memancarkan energi melalui kerah untuk mengusir poros kardan kuning. Sementara itu, gigi biru di sebelah kiri sudah berubah, tetapi freewheeling pada kaitannya sehingga tidak berpengaruh pada poros kuning.

Ketika kerah berada di antara dua roda gigi (seperti yang ditunjukkan pada gambar pertama), transmisi berada dalam netral. Kedua roda gigi freewheel biru pada batang kuning pada tingkat yang berbeda dikontrol oleh rasio mereka untuk layshaft tersebut.

Dari diskusi ini, Anda dapat menjawab beberapa pertanyaan:

* Ketika Anda membuat kesalahan sementara bergeser dan mendengar suara grinding mengerikan, Anda tidak mendengar suara gigi gigi meshing salah. Seperti yang dapat Anda lihat pada diagram ini, semua gigi gear semua sepenuhnya dihubungkan setiap saat. Penggerindaan adalah suara gigi anjing berhasil mencoba untuk terlibat lubang-lubang di sisi sebuah gigi biru.



* Transmisi yang ditampilkan di sini tidak memiliki "synchros", jadi jika Anda menggunakan transmisi ini Anda harus kopling ganda itu. Double-menggenggam umum terjadi pada mobil tua dan masih umum di beberapa mobil balap modern. Dalam dua kali menggenggam, terlebih dahulu Anda push pedal kopling dalam sekali untuk melepaskan mesin dari transmisi. Ini mengambil tekanan dari gigi anjing sehingga Anda dapat memindahkan kerah ke netral. Kemudian Anda melepaskan pedal kopling dan putaran mesin untuk kecepatan "benar." Kecepatan kanan adalah nilai rpm dimana mesin harus berjalan di gigi berikutnya. Idenya adalah untuk mendapatkan gigi biru pada gigi depan dan kerah berputar pada kecepatan yang sama sehingga gigi anjing dapat terlibat. Lalu Anda menekan pedal kopling lagi dan mengunci kerah ke gigi yang baru. Pada setiap perubahan gigi Anda harus menekan dan melepas kopling dua kali, maka nama "double-mencengkeram."
* Anda juga dapat melihat bagaimana sebuah gerakan linier kecil di kenop gir memungkinkan Anda untuk mengubah gigi. Tombol shift gigi bergerak terhubung ke batang garpu. Garpu slide kerah pada poros kuning untuk melakukan salah satu dari dua roda gigi.

Transmisi manual lima kecepatan cukup standar pada mobil. Ada tiga garpu dikendalikan oleh tiga batang kecil yang bergerak dengan tuas shift. Melihat batang pergeseran dari atas, mereka terlihat seperti ini secara terbalik, gigi pertama dan kedua:




Perlu diketahui bahwa pergeseran tuas memiliki titik rotasi di tengah. Ketika Anda menekan tombol maju untuk terlibat gigi satu, Anda sebenarnya menarik batang dan garpu untuk gigi satu kembali.

Anda dapat melihat bahwa ketika Anda memindahkan shifter kiri dan kanan Anda menarik garpu berbeda (dan kerah karena itu berbeda). Kenop bergerak maju dan mundur bergerak kerah untuk melibatkan salah satu roda gigi.



Reverse gear ditangani oleh gear pemalas kecil (ungu). Setiap kali, gigi mundur biru pada diagram ini balik dalam arah berlawanan dengan semua roda gigi biru lainnya. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk melemparkan transmisi mundur sementara mobil bergerak maju - gigi anjing tidak akan terlibat. Namun, mereka akan membuat banyak suara!

Synchronizers
transmisi manual di mobil penumpang modern menggunakan synchronizers untuk menghilangkan kebutuhan untuk ganda mencengkeram. Sebuah tujuan Synchro adalah untuk memungkinkan kerah dan roda gigi untuk melakukan kontak gesekan gigi anjing sebelum melakukan kontak. Hal ini memungkinkan kerah dan roda gigi sinkronisasi kecepatan sebelum gigi harus terlibat, seperti ini:


KLISTRIKAN LAMPU

SISTEM PENERANGAN DAN KLAKSON MOBIL
I. Tujuan
   1. Siswa dapat merangkai sistem penerangan pada mobil
   2. Siswa dapat merangkai sistem klakson pada mobil
   3. Siswa dapat mengetahui terminal-terminal pada rangkaian tersebut
   4. Siswa dapat mengatasi trouble pada sistem tersebut

II. Alat dan Bahan
   1. Multitester
   2. Batteray
   3. Kabel
   4. Rangkaian untuk bahan praktek
   5. Buku pedoman

III. Keselamatan Kerja
   1. Berdoa sebelum dan sesudah praktek
   2. Memakai pakaian kerja ( wearpack )
   3. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
   4. Menggunakan buku pedoman/petunjuk praktek

IV. Langkah Kerja
   1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
   2. Merangkai sistem penerangan dan klakson

       a) Merangkai system lampu kepala

           Ø Adapun cara kerja dari system lampu kepala adalah :
               Saat saklar lampu diarahkan pada lampu kepala,maka arus listrik dari baterai
               akan mengalir ke saklar dim dan diteruskan ke relay. Akibatnya pada kumparan
               relay akan timbul magnet. Kemagnetan ini menyebabkan terhubungnya kontak
               pada relay. Dengan demikian arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu
               kepala melalui sekring,sehingga lampu akan menyala.

           Ø Menguji rangkaian lampu kepala :
               Menghubungkan kabel baterai, lalu mengoperasikan saklar lampu kepala dan
               saklar dim. Dari hasil pelaksanaan lampu jauh dan dekat menyala dengan baik.

       b) Merangkai system lampu tanda belok dan hazard

            Ø Sistem lampu tanda belok berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan
                yang lain bahwa pengendara bermaksud untuk belok. Sedangkan sistem lampu
                hazard berfungsi untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian
                depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti,parker atau dengan kata lain
                digunakan kendaraan pada saat darurat.

            Ø Cara kerja sistem lampu tanda belok adalah : Arus mengalir dari baterai ke
                kunci kontak, flasher, saklar lampu dan dari saklar lampu ke lampu tanda
                belok dan lampu indikator sehingga salah satu lampu tanda belok akan
                berkedip.

            Ø Cara kerja lampu tanda bahaya adalah : Bila saklar lampu tanda bahaya pada
                posisi ON, maka arus akan mengalir ke IG kunci kontak, sekering, flasher, dan
                saklar lampu hazard lalu diteruskan ke lampu, maka keduanya akan menyala.

            Ø Menguji rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazard : Menghubungkan
                rangkaian dengan baterai kemudian mengoperasikan lampu tanda belok dan
                hazard. Dari hasil praktek lampu belok dan lampu hazard dapat menyala
                dengan baik.

        c) Merangkai lampu kota, belakang dan rem

             Ø Lampu kota dan belakang berfungsi sebagai tanda keberadaan dan lebarnya
                 kendaraan baik yang di depan maupun yang di belakang. Lampu yang di depan
                 disebut lampu kota dan yang di belakang disebut lampu belakang.

             Ø Cara kerja lampu belakang dan rem adalah : Bila arus listrik mengalir dari
                 baterai ke sekering lalu ke saklar lampu kemudian diteruskan ke lampu
                 sehingga lampu menyala. Demikian juga pada lampu rem, bila pedal rem diinjak
                 maka arus dari baterai akan mengallir ke saklar lampu rem dan diteruskan ke
                 lampu sehingga lampu rem akan menyala.

             Ø Menguji rangkaian lampu kota, belakang dan rem : Menghubungkan rangkaian
                 dengan baterai kemudian mengoperasikan saklar lampu kota, belakang dan
                 rem. Dari hasil praktek lampu kota, belakang dan lampu rem dapat menyala
                 dengan baik.

       d) Merangkai system klakson

             Ø Cara kerja system klakson : Jika tombol klakson ditekan maka arus dari
                 baterai mengalir ke sekering kemudian ke kumparan relay sehingga kumparan
                 akan timbul kemagnetan dan menghubungkan kontak pada relay, kemudian
                 arus diteruskan ke saklar lalu ke massa. Dengan demikian arus dari baterai
                 akan mengalir ke klakson, sehingga klakson akan bekerja/berbunyi.

             Ø Menguji rangkaian klakson : Pengujian dilakukan dengan cara menghubungkan
                 system klakson dengan baterai kemudian menekan tombol klakson. Dari hasil
                 praktek klakson dapat bekerja dengan baik.

   3. Pengujian rangkaian
       Setelah selesai merangkai, langkah selanjutnya menguji rangkaian keseluruhan. Dari
       hasil pengujian, semua rangkaian bekerja dengan baik
   4. Mengembalikan dan merapikan alat dan bahan ke tempat semula.

Gambar rangkaian sistem kelistrikan
Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard
Rangakaian Sistem Tanda Belok dan Hazzard
Rangakaian Sistem Klakson
 Rangkaian Sistem Klakson
Rangakaian Sistem Lampu Kepala
 Rangkaian Lampu Kepala
Rangakaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)
 Rangkaian Seluruhnya (Sistem Kelistrikan)

Senin, 04 Maret 2013

TUNE UP

Tune UP Bahan Bakar

 Di dalam jurusan otomotif setiap siswa diharuskan dapat melakukan berbagai macam kegiatan perbaikan terhadap kendaraan baik roda dua maupun roda empat salah satunya adalah tune up agar kendaraan dapat beroperasi sesuai standart yang ditentukan yaitu standart SOP dibawah aini saya akan menjelaskan tata cara tune up sesuai SOP, yaitu :



LANGKAH KERJA TUNE - UP

1. Pasang perlengkapan servis kendaraan

  • Fender cover
  • Grill cover
  • Steering cover
  • Floor cover
  • Seat cover
2. Siapkan peralatan kerja
  • Tool set
  • Alat ukur, meliputi : Tune-up tester, Multimeter, Radiator Tester, Radiator cup tester, Spring scale, kunci momen (torque wrench), hidrometer, feeler gauge dan mistar baja.
  • Perlengkapan servis lain, meliputi : kompresor, air gun dan kain lap bersih.
3. Pekerjaan saat mesin dingin, meliputi pemeriksaan :
  • minyak pelumas
  • sistem pendingin
  • tali kipas
  • filter bensin
  • filter udara
  • sistem pengapian
4. Pekerjaan saat mesin hidup, meliputi pemeriksaan :
  • dwell angle
  • Putaran idle
  • saat pengapian
5. Pekerjaan setelah mesin dipanaskan, meliputi :
  • celap katup
  • kerja karburator
  • stel putaran idle
  • kompresi
  • tes jalan
MINYAK PELUMAS

  1. Tarik batang pengukur, lap ujungnya, dan kembali masukkan.
  2. Tarik kembali dan periksa volume oli (diantara Full dan Low) serta kualitas oli dengan melihat warna dan kepekatan oli.
  3. Lihat perubahan warna pada oli mesin
SISTEM PENDINGIN
  1. periksa slang radiator
  2. periksa klem
  3. periksa kebocoran sirip-sirip
  4. periksa kran penguras
  5. Tes kebocoran sistem pendingin (menggunakan radiator tester beri tekanan sampai 1,2 Kg/Cm2)
  6. Pemeriksaan tutup radiator (menggunakan radiator cup tester beri tekanan 0,6 - 1,2 Kg/Cm2)
  7. Periksa kualitas dan kapasitas air pendingin
  8. Periksa volume tangki cadangan
  9. Periksa tali kipas : secara visual periksa dari kemungkinan retak/aus
  10. Saat mengembalikan tali kipas berilah tekanan 10 Kg dan defleksi tali kipas : 7 - 11 mm (untuk pompa air - alternator) 11 - 14 (untuk engkol - kompresor)
  11. Periksa suara bearing, pompa abnormal
  12. Sirkulasi air pendingin (dilakukan saat mesin panas dan hidup)
SARINGAN BAHAN BAKAR
  1. lepas filter bahan bakar
  2. Perhatikan saluran masuk dan buangnya
  3. Semprotkan udara bertekanan rendah
  4. Urutan penyemprotan : saluran buang - saluran masuk, saluran masuk - saluran buang, saluran buang - saluran masuk.
  5. Tiup ( dengan mulut ) dari saluran masuk dan buangnya. Apabila ringan : berarti bersih, apabila berat harus diganti.
SARINGAN UDARA (Air filter)
  1. Lepas klip
  2. Periksa secara visual elemen saringan udara
  3. Semprot elemen saringan udara dengan urutan : dari dalam - keluar, dari luar - ke dalam, dari dalam - keluar.
  4. Lap rumah saringan udara.
  5. Pasang, perhatikan tanda panah yang ada pada tutup rumah saringan.
BATERAI
  1. Lepas pole baterai (terminal (-) terlebih dahulu.
  2. Angkat baterai (posisikan tangan dibawah kotak baterai)
  3. Periksa kotak, dari kemungkinan retak, menggelembung.
  4. Periksa volume elektrolit
  5. Periksa lubang penguapan pada tutup, semprot dengan udara bertekanan dari kompresor
  6. Periksa berat jenis elektrolit, dengan menggunakan hidrometer (kondisi baik bila pada skala diantara 1,25 - 1,27)
  7. Periksa kondisi dari pole/terminal
  8. Periksa tegangan dengan menggunakan Voltmeter
KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
A. Busi, periksa :
  1. Insulator
  2. Ulir busi
  3. Keausan elektroda
  4. Gasket Busi
  5. Kondisi elektroda busi
  6. Celah busi
B. Kabel busi, dengan ohmmeter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.

C. Distributor
  1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih
  2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
  3. Bersihkan terminal dalam
  4. Periksa panjang brush
  5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
  6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
  7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
  8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap ......... dudukan platina bergerak)
  9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
IGNITION COIL
  1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
  2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
  3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω)
KEKERASAN BAUT KEPALA SILINDER
Pengencangan dengan kunci moment dimulai dari tengah kemudian keluar, seperti prinsip obat nyamuk bakar.

DATA TUNE-UP SAAT MESIN HIDUP

  1. DWELL ANGLE : 520 ± 60
  2. Saat pengapian ( kijang 5 K = 50 sebelum TMA )
  3. Putaran idle ± 750 rpm

Minggu, 03 Maret 2013

TRANSMISI

Sistem Transmisi Otomatis

transmisi otomatis

Transmisi otomatis adalah transmisi yang melakukan perpindahan gigi percepatan secara otomatis. Untuk mengubah tingkat kecepatan pada sistem transmisi otomatis ini digunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis. Pada transmisi otomatis roda gigi planetari berfungsi untuk mengubah tingkat kecepatan dan torsi seperti halnya pada roda gigi pada transmisi manual.
Kecendenderungan masyarakat untuk menggunakan transmisi otomatis semakin meningkat dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya untuk mobil-mobil mewah, bahkan type- type tertentu sudah seluruhnya menggunakan transmisi otomatis. Kenderungan yang sama terjadi juga pada sepeda motor seperti Yamaha Mio, Honda Vario.


Moda Transmisi Otomatik

Transmisi otomatik dikendalikan dengan hanya menggerakkan tuas percepatan ke posisi tertentu. Posisi tuas transmisi otomatik disusun mengikut formatP-R-N-D-3-2-L, sama ada dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah. Mesin hanya bisa dihidupkan pada posisi P ataupun N saja.

Umumnya moda transmisi otomatik adalah seperti berikut:
*. P (Park) adalah posisi untuk kendaraan parkir, Transmisi terkunci pada posisi ini sehingga kendaraan tidak bisa didorong.
*. R (Reverse) adalah posisi untuk memundurkan kendaraan.
*. N (Neutral) adalah posisi gir netral, hubungan mesin dengan roda dalam keadaan bebas.
*. D (Drive) adalah posisi untuk berjalan maju pada kondisi normal.
*. 2/S (Second) adalah posisi untuk berjalan maju di medan pegunungan .
*. 1/L (Low) adalah posisi maju pada gir ke satu, hanya digunakan pada saat mengendarai pada medan yang sangat curam.
Sedangkan opsionalnya adalah :
~. 3 adalah posisi untuk berjalan maju dan transmisi tidak akan berpindah pada posisi gir atas.
~. O/D (Over Drive) adalah posisi supaya perpindahan gir pada transmisi terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi.

KOPLING PART 1

KOPLING

Kopling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas disini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor khususnya untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan mobil penumpang. Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda ken-daraan (pemakai/penggunaan tenaga).
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada bagian mesin.

Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit kopling dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan, unit kopling memutus dan menghubungkan aliran daya/gerak/momen dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan sumber gerak (mesin).

CARA KERJA KOPLING


Sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.

Berikut ini komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Cara Kerja :
 Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.

Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.

Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.

Ketika kaki menginjak pedal kopling :
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.

Masalah Kopling
Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :
* Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
* Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.
* Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
* Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
* Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
1. Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
2. Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
3. Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
4. Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.

STATER

Motor Starter

Hello sobat, praktek disekolahan waktu lalu, saya akan membagikan pengetahuan mengenai otomotif pada kelistrikan di mobil. Kemarin saya sudah share juga mengenai Pemeriksaan Baterai (Accu) dan kali ini mengenai sistem start dengan nama komponennya adalah "Motor Starter".
Motor Starter adalah suatu komponen pada sistem start yang berfungsi menggerakan roda gila (flywheel) sehingga mesin hidup
Motor Starter ada dua tipe, yaitu :
  • Starter Konvensional
  • Starter Reduksi
Komponen-Komponen dari Motor Starter dan fungsinya :

  1. Yoke adalah sebuah silinder yang terbuat dari logam yang fungsinya tempat pole core yang diikat dengan sekrup
  2. Pole Core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil
  3. Field Coil terbuat dari lempengan tembaga yang fungsinya untuk membangkitkan medan magnet
  4. Armature & Shaft adalah sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature. Fungsinya adalah untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar.
  5. Brush terbuat dari tembaga lunak yang berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Ada 4 buah brush dengan 2 tipe pada motor starter, yaitu:
    • Dua buah brush positif ( + )
    • Dua buah brush negatif ( - )
    Untuk membedakan tipe brush pada motor starter lihatlah bagian bawah brush, pada brush positif terdapat isolatornya dan pada brush negatif tidak ada isolatornya.
  6. Armature Brake berfungsi  untuk pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda penerus.
  7. Drive Lever fungsinya adalah untuk mendorong pinion gear ke arah posisi perkaitan dengan roda penerus (roda gila/ fly wheel)
  8. Starter Clucth berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda penerus sehingga dapat berputar serta menjadi pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutar pinion gear.
  9. Magnetic Switch digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama
    ada 3 terminal yang ada di magnetic switch yaitu : teminal 30, terminal 50, dan terminal C.
Cara Kerja Motor Starter :

Ketika kunci kontak diputar pada posisi ST maka magnetic switch (terminal 30) akan mendapatkan arus dari positif baterai lalu plunger akan tertarik sehingga drive lever mendorong pinion gear untuk berkaitan dengan roda gila/ roda penerus/ flywheel.
lalu arus akan turun ke armature melalui terminal C di magnetic switch, akibatnya armature akan berputar bersamaan dengan terdorongnya pinion gear oleh drive lever.